Pagi ini awan kelabu menyelimuti
seluruh kota.
Seperti biasa aku berangkat ke sekolah naik sepeda kesayanganku ini. Sebenarnya
keluargaku bukan keluarga miskin yang mengharuskanku menaiki sepeda ke sekolah,
tetapi karena padatnya lalu lintas di kota
ini membuatku memilih sepeda sebagai alternatifnya. Aku tak peduli kata orang,
yang penting aku senang menjalaninya.
Seperti biasa, sampai sekolah bangku
sebelahku kosong. Memang jumlah murid di sekolahku ganjil dan semua temanku
sudah mempunyai pasangan masing-masing. Tapi aku cukup bersyukur, aku masih
mempunyai Donna dan Liana yang setia menjadi sahabatku, walaupun duduk mereka
berselisih 2 bangku dibelakangku.
“Selamat pagi anak-anak !” kata
Pak Joni guru matematika manyapa dengan ramah. Walaupun pelajaran metematika
itu paling aku benci, tetapi aku sangat menyenangi gurunya. Pak Joni adalah
guru yang ramah dan penyabar, tidak
seperti guru matematika pada umumnya.
“Hari ini kita mendapat teman
baru, pindahan dari SMA 175 Jakarta yang bernama Nazar. Kepada Nazar, dipersilahkan
untuk memperkenalkan diri,” Kata Pak Joni.
Dengan
wajah penuh senyum, anak baru itu memperkenalkan diri .
“Perkenalkan nama saya Nazar
Fatah
Asal sekolah SMA 175 Jakarta
Alamat Jl. Merpati Putih nomor 36
, Semarang .
terima kasih .”
“Oke Nazar, silahkan duduk
dibangku kosong itu,” kata Pak Joni.
Apa
…? Alangkah terkejutnya hatiku, anak baru yang belum ku kenal, duduk di sebelahku.
Bagaimana ini? Ya Allah, apa yang akan terjadi.
“Hai, kenalin namaku Nazar.”
Suara Nazar menyapaku.
“Aku udah tahu. Tadi kamu sudah
memperkenalkan diri. Aku Zania Husain, panggil aja Zania.” Kataku memperkenalan
diri dengan gemetaran tanpa memandangnya.
“Tidak usah takut, aku tidak
menggigit kok! Enjoy aja.”kata Nazar menenangkan.
“Oke,” kataku sambil mencoba
menenangkan diri.
“Btw, kenapa kamu pindah ke semarang?” kataku membuka
percakapan agar kesannya tidak garing.”
“Aku ikut ayah pindah ke semarang, ayah pindah tugas ke semarang.”
“Gimana dengan sekolahmu dulu?” kataku.
“Menyenangkan, eh! aku mau pinjam
semua mata pelajaran, boleh tidak?” kata Nazar .
“Boleh, besok aku bawain ya .
Kamu itu baru pertama kali ke semarang
atau sudah berkali-kali?” tanyaku dengan sedikit penasaran.
“Baru kali ini, ternyata semarang itu beda ya
dengan apa yang aku pukirkan dulu .”
“Emangnya apa yang kamu pikirkan
tentang semarang, yang pasti jangan disamain padang pasir lo, walaupun
kenyataanya panas .” tanyaku.
“Ya nggak lah! Malah ini jauh
lebih sejuk daripada Jakarta,
mungkin sepuluh kali lipatnya.”
“Masak sih? yang bener aja! kamu
pandai nglucu ya.”
“Nggak, aku serius.” kata Nazar
menjelaskan
“Terus kenapa kamu memilih SMA IT
Al-Fatah ini sebagai sekolahmu padahal kan
yang lain nya banyak ?” tanyaku .
“Kenapa ya? mungkin sesuai dengan
namaku aja. Aku dan sekolah islam ini
cocok.” jawab Nazar.
“Alasanmu itu nggak masuk akal,
tau enggak sih!” kataku.
Nazar tersenyum jahil. Kemudian kami
focus ke pelajaran sampai akhirnya……
TE……..T bel istirahat berbunyi
selang beberapa jam kemudian.
Dengan senyumnya yang ramah Nazar
meninggalkan kelas sambil menatapku yang masih keheranan melihat tingkahnya.
Hari ini tanggal 6 Oktober 2008 tepat
sebulan sebelum ulang tahun ku tanggal 6 November nanti. Ih..! penasaran dengan
hari itu. Kerena pada hari itu umurku 17 tahun. Menurut mitos itu adalah hari
ultah yang terindah dimasa remaja.
“Hai Za, lagi ngelamunin apa
kamu? Cowok baru tadi ya?” goda Liana.
“Nggak! Jangan sok tahu kamu! Aku
itu lagi mikirin apa yang akan terjadi saat sweet seventeenku nanti.” kataku
menjelaskan.
“Oh! Tunggu aja saat hari H-nya,
pasti menyenangkan seperti apa yang udah kita alami ya Na.” kata Donna.
“Tentu!” sahut Liana.
“Udah deh! Jangan bikin aku
tambah penasaran. Lagi pula itu kan
masih lama, sebulan lagi! Dan aku tidak akan peduli apa yang akan terjadi
nanti.” kataku.
“Oh yeah!” kata mereka bersamaan
meledekku, seakan omomganku bohong, tetapi sebenarnya aku tidak yakin dangan
ucapanku barusan.
“Ke kantin yuk.” Ajak Donna.
“Ayok!” jawabku dan Liana
serempak.
Kemudian kami jalan bersama
menuju kantin.
Selang beberapa saat bel masuk berbunyi.
Semua anak masuk kelas, kucuali Erica murid tercantik dikelasku. Dia dan
genknya yaitu Mona, Lisa dan Fanny. Mereka berlangganan telat masuk kelas
setiap habis istirahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar