ADEGAN
1
SETTING PANGGUNG HALAMAN RUMAH BU MARNI.
TERLIHAT BU MARNI SEDANG MENYAPU DI TERAS RUMAH.
1. BU
MARNI
(TIBA-TIBA
MERASA CEMAS DAN KHAWATIR AKAN KEBERADAAN LISA YANG BELUM PULANG DARI SEKOLAH)
Sampai saat ini Sari kok belum pulang juga ya?
Biasanya jam segini (MENERAWANG) Lisa sudah pulang. Ada apa ya?
(BERHENTI MENYAPU). Padahal cuaca hari ini cerah, tidak hujan. Ya Allah,
lindungilah anakku, jauhkan dia dari hal-hal yang dapat membahayakan dia. Aku
tidak mau kehilangan dia, karena dia sangat berarti bagiku. Aku amat
menyayanginya. Meskipun…meskipun dia bukan anak kandungku sendiri (RAUT WAJAH
SEDIH SEKALI). Lisa dimana kau Nak? Lisa pulanglah Nak…Ibu sangat
mengkhawatirkanmu…
ADEGAN
2
SUASANA
RUANG TAMU BU MARNI YANG KECIL DAN SEDERHANA. TERDENGAR SUARA ORANG MENGUCAPKAN
SALAM DARI LUAR RUMAH.
2. LISA
DAN TEMAN-TEMANNYA
(HANYA
SUARA) Assalamualaikum… (LISA MENGAJAK TEMAN-TEMANNYA MASUK)
3. BU
MARNI
(SERENTAK
TERLIHAT SANGAT GEMBIRA, DAN YAKIN ITU SUARA LISA ANAKNYA. SEGERA MEMBENAHI
DANDANANNYA DAN SEGERA BERANJAK KELUAR) Waalaikumsalam… aduh Lisa dari mana
saja kau Nak? Ibu sangat mengkhawatirkanmu Nak.
4. LISA
Ibu
enggak usah khawatir. Lisa baik-baik aja kok. Tadi di sekolah ada pelaksanaan
try out Bu, jadi pulangnya ahak telat. Maaf tadi pagi belum memberi tahu Ibu.
Oh ya, perkenalkan Bu, ini teman-teman Lisa. Teman-teman ini ibuku..!
5. WULAN
Siang
Tante, nama saya Wulan
6. BU
MARNI
O…,ini
to yang namanya Wulan, yang sering diceritakan sama Lisa itu! Kalau ini siapa?
(MENUNJUK KE ARAH SINTA)
7. SINTA
Saya
Sinta Tante.
8. LISA
Kalau
yang ini jago karate lo, Bu. Eh ada satu lagi teman Lisa (MENUNJUK KE ARAH
DINA)
9. DINA
Dina
Tante…
10. BU
MARNI
Lisa,
ayo ajak teman-temanmu masuk. Pasti pada capek semua. Lisa, jangan lupa
ambilkan minuman untuk mereka. Oh ya, di dalam lemari ada makanan kecil,
diambil ya..!
11. LISA
Baik
Bu..
ADEGAN
3
SUASANA
RUANG TAMU RUMAH BU MARNI. TERDAPAT SATU SET KURSI DAN MEJA YANG SEDERHANA. BU
MARNI, WULAN, DINA, SINTA, DAN LISA SEDANG BERCAKAP-CAKAP.
12. BU
MARNI
Bagaimana try outnya tadi ? Kalian bisa menjawab
semuanya kan?
13. WULAN
Aduh
Tante, soalnya sulit sekali.. Saya sampai keringatan mengerjakannya.
14. BU
MARNI
Kalo
kamu Dina, gimana?
15. DINA
Ya
gitu deh Tante. Ada yang bisa dan ada yang enggak…
16. SINTA
Kalo
saya bisa mengerjakannya Tante. Soalnya gampang kok Tante (BERGAYA SOMBONG)
Mereka aja yang nggak bisa!
17. WULAN
Bisa
apaan? Bisa nyontek maksud Lu?
(WULAN
DAN DINA TERTAWA)
18. DINA
Iya
nyontek…sama si Lisa. Lisa kan pinter Tante…
19. BU
MARNI
Sudahlah,
kalian jangan saling menyalahkan. Yang penting kalian harus rajin belajar agar
pada saat UN nanti kalian bisa mengerjakan semuanya. Jangan lupa kalian juga
harus berdoa dan minta restu kepada orang tua kalian!
20. LISA
(LISA
DATANG MEMBAWA MAKANAN DAN MINUMAN. DIA SEGERA BERGABUNG DENGAN IBU DAN
TEMAN-TEMANNYA) Pada ngobrolin apa nih? Kok kayaknya asyik banget. Eh ini
minumannya kalian pasti sudah haus!
21. SINTA
Wah
asyik nih ada tahu isi. Bikin sendiri ya Lis? (SAMBIL MELAHAP TAHU ISINYA)
22. LISA
Iya,
tahu isi ini Ibuku yang buat. Enak kan?
23. WULAN
DAN DINA
(SAMBIL
MAKAN, SPONTAN MEREKA MENJAWAB) Iya Lis, enak banget!
24. BU
MARNI
Kalo
begitu, tidak usah sungkan-sungkan. Anggap saja rumah sendiri ya.. Nah,
sekarang Ibu tinggal dulu ya. Masih ada kerjaan di belakang. Kalian teruskan
saja ngobrolnya. Ayo, silahkan diminum! (MENINGGALKAN TEMAN-TEMAN LISA)
25. LISA
Eh
teman-teman, kira-kira kita bisa enggak ya mengerjakan soal UN nanti..try
outnya aja sulit minta ampun.
26. DINA
Jangan
merendah gitu dong Lis, kamu kan pinter. Tadi aja si Sinta nyontek kamu. Bener
gak Lan? (MEMANDANG WULAN)
27. WULAN
Iya
bener tuh Lis…
28. SINTA
Siapa
juga yang nyontek? Orang gue cuman nyocokin jawaban doang! (BICARA SINIS)
29. WULAN
DAN DINA
Itu
mah, sama aja Sin!
30. LISA
Sudahlah,
kalian ini kayak kucing sama tikus aja.
31. WULAN
Ngomong-ngomong
kalian seneng gak sih lihat pengumuman tadi?
32. SINTA
Pengumuman
yang mana? Pengumuman PMDK? Ya jelas lah. Dengan diterima PMDK aku kan gak usah
ikut SNMPTN lagi.
33. DINA
Aku
juga seneng lho teman-teman. Gimana dengan kamu Lisa? Kok dari tadi kamu diem
aja?
34. LISA
(BINGUNG)
Aku…Aku…
35. BU
MARNI
(DATANG
SAMBIL MEMBAWA KERANJANG PAKAIAN. LALU MENGHAMPIRI LISA DAN TEMAN-TEMANNYA YANG
SEDANG ASYIK MENGOBROL) Ibu dengar tadi sepertinya kalian asyik banget
ngobrolnya. Memangnya apa yang kalian bicarakan? (PENASARAN)
36. LISA
Ini
lho Bu, teman-teman pada ngomongin soal try out tadi dan juga PMDK…
37. BU
MARNI
PMDK?
Apa itu Lis? Ibu nggak ngerti…
38. LISA
PMDK
itu merupakan salah satu cara untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri tanpa tes,
melainkan menggunakan nilain raport saja Bu!
39. BU
MARNI
Oh
begitu ya! Jadi, kalian ini pada mau kuliah semua ya?
40. WULAN,
DINA DAN SINTA
Iya
Tante (JAWAB SEREMPAK)
41. BU
MARNI
Kamu
mau nerusin kemana Lan?
42. WULAN
Saya
mau nerusin ke London Tante. Kata papa disana fasilitasnya lebih lengkap dan
berkualitas gitu deh Tante…
43. SINTA
Kamu
mau kuliah di London? (TERSENYUM SINIS) Emangnya kamu bisa berbahasa Inggris?
44. WULAN
Iya
tentu dong Sin. Ini aku kasih contoh ‘I love you’…
45. SINTA
Kalau
itu mah anak kecil juga bisa Lan, oh ya kalau saya kuliah di UI lho Tante.
Ambil jurusan Ekonomi Bisnis. Sinta kan cinta tanah air.
46. WULAN
Eh,
siapa juga yang tanya??
47. SINTA
Aku
kan cuma ngasih informasi. Iya kan Tante?
48. BU
MARNI
Iya.
Kalau kamu Dina? Kamu mau kuliah dimana? Ibu perhatiin kamu kok dari tadi diam
saja?
49. DINA
Saya
kuliah di UNESA Tante, ambil jurusan PGSD sama kayak Lisa. Kemarin kan
daftarnya bareng sama Lisa Tante. Dan kita diterima lho…!
50. BU
MARNI
Kok
kamu enggak cerita! Jadi kamu juga mau kuliah Lisa? (TERKEJUT)
51. LISA
Iya
Bu. Lisa kan sudah diterima PMDK. Tapi…kalau Ibu mengijinkan.
52. BU
MARNI
(MENGHELA
NAPAS) Bukannya tidak mengijinkan, tapi kita dapat biaya dari mana? Kamu kan
tahu sendiri Lis, penghasilan Ibu sebagai buruh cuci saja tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. Sedangkan yang Ibu tahu biaya kuliah itu
mahal sekali. Lagi pula…Ibu tidak mau berpisah jauh dari Lisa.
53. LISA
Ya
sudahlah Bu… Lisa enggak bisa maksa kok Bu untuk kuliah. Meskipun enggak bisa
kuliah, Lisa kan bisa bekerja untuk menambah penghasilan dan juga masih bisa
menemani Ibu. Bener kan Bu?
54. BU
MARNI
(MURUNG)
Bener…
55. WULAN
Emang
Bapak kamu kemana Lis?
56. BU
MARNI
(MENDENGAR
PERKATAAN WULAN, BU MARNI LANGSUNG TERLIHAT GUGUP)
57. LISA
Ibu…Ibu
enggak apa-apa kan? Maaf teman-teman, mungkin Ibu agak sedikit kaget.
Sebenarnya Bapakku sudah lama meninggal dunia. Aku sendiri enggak tahu wajah
aslinya. Selama ini aku mengenal dia hanya melalui selembar foto…
58. WULAN
Maafkan
aku Lisa. Aku benar-benar enggak tahu.
59. DINA
Kamu
sih Lan, ngomongnya asal keluar aja. Terus gimana masalah kuliah kamu Lisa?
60. LISA
Sudahlah
teman-teman jangan ngomongin soal kuliah lagi entar Ibuku tambah stress dan penyakitnya
kambuh lagi. Lisa ikhlas kok. Mungkin Allah belum memberikan kesempatan,
mudah-mudahan tahun depan ada kesempatan untuk kuliah, bener kan teman-teman?
61. DINA,
SINTA DAN WULAN
Iya
bener Lis!
62. SINTA
Ngomong-ngmong,
mukamu dengan Ibumu kok gak sama ya Lis? Saya rasa lebih cantik Ibumu deh dari
pada kamu. Bener gak teman-teman?
63. WULAN
Iya
loh Lis, lebih cantik ibumu…
64. LISA
Kalian
ini ada-ada aja deh. Meskipun wajahku tidak sama, tetapi golongan darahku sama
dengan Ibu. Dan ini berarti aku anak kandung asli Ibuku. Ya kan Bu?
65. BU
MARNI
(GUGUP,
KEBINGUNGAN) I…I..iya Lis, kamu memang anakku.
66. DINA
Kamu
punya berapa saudara Lisa?
67. LISA
Aku
tidak punya saudara. Disini aku hanya tinggal berdua sama Ibu.
68. SINTA
Enak
dong Lis. Kalau punya sesuatu gak usah dibagi-bagi. Enggak kayak aku yang
saudaranya banyak.
69. LISA
Seharusnya
kamu bersyukur punya saudara. Kan ada yang membantu dan menghibur kamu..ada
temannya kalo dirumah juga.
70. BU
MARNI
(CEMAS,
GELISAH..TAKUT MASA LALUNYA TERUNGKAP) Sudah jam tiga, Ibu mengantarkan cucian
dulu yak e rumah Bu Ani.
71. LISA
Gak
usah Bu, biar Lisa aja yang nganterin cuciannya. Ibu kan sedang sakit…
72. WULAN
Tante,
kami antar aja ya…pake mobil saya Tante.
73. SINTA
Mobil
apaan? Lah kamu hari ini nggak bawa mobil kok. Kita ke sini aja naik taksi.
74. WULAN
Aduuuh,
lupa. Maaf…
75. BU
MARNI
Sudah,
enggak apa-apa kok ibu nganterin sendiri aja ya… kalian terusin aja ngobrolnya.
76. LISA
Bener
Ibu enggak apa-apa?
77. BU
MARNI
Bener
Lisa. Ibu berangkat dulu yaa.. assalamualaikum! (PERGI MEMBAWA CUCIAN)
78. LISA
Waalaikumsalam.
Eh teman-teman, perasaanku kok gak enak ya? Sebelum Ibu pergi kok kayaknya ada
yang aneh! Aku jadi khawatir sama Ibu. Aku takut terjadi apa-apa sama Ibu.
79. DINA
Gimana
kalo kita ikutin aja Lis?
80. SINTA
Tapi
kamu tahu kan ibumu pergi kerumah siapa?
81. LISA
Iya,
ke Bu Ani Sin
82. SINTA
Iya
ayo kesana!
83. LISA
Aku
tahu rumahnya. Kalau begitu, sekarang kita susul Ibu. Bagaimana teman-teman?
84. DINA,
SINTA DAN WULAN
Oke
deh!
ADEGAN
4
SUASANA
RUANG TAMU BU ANI. TERDAPAT BEBERAPA GUCI BESAR DI SUDUT RUANG. BU ANI DAN BU
YULI SEDANG BERBINCANG-BINCANG.
85. BU
YULI
Aduh
Jeng, kalung yang tadi itu bagus banget ya Jeng…
86. BU
ANI
Oh
maksud Jeng yang liontin berbentuk hati itu ya Jeng?
87. BU
YULI
Iya..iya
yang itu Jeng. Eh tau nggak, mnggu kemarin waktu suamiku ke Swiss dia
membelikan seperangkat perhiasan lho Jeng, lengkap lho ada anting, kalung,
gelang dan cincin juga lho.
88. BU
ANI
Ah…minggu
depan suamiku juga mau ke Perancis lho jeng sekalian mau belikan aku perhiasan
juga.
89. BU
YULI
Ke
Perancis!! Aduh, saya jadi inget waktu saya masih tinggal disana.
90. BU
ANI
Oh…Jeng
Bagus pernah tinggal di Perancis to...,berapa lama?
91. BU
YULI
Ya…lumayan
sekitar 10 tahunan, kan dulu disana saya pernah jadi model lho, masa Jeng ngga
tau sih saya kan dulu selalu tampil di majalah.
92. BU
ANI
Tapi
bukan majalah playboy kan Jeng?
93. BU
YULI
Ya
bukan lah..
94. BU
ANI
Aduh
ternyata Jeng Yuli ini wanita karier yang sukses ya..saya denger kemari buka
salon lagi ya Jeng?
95. BU
YULI
Ya
maklum lah kan bisnis saya lagi berkembang. Jangan lupa mampir lho Jeng nanti
ada diskon khusus buat Jeng.
96. BU
ANI
Bener
lho Jeng
97. BU
YULI
Oh
pasti!
(TIBA-TIBA
MEMANDANG KE SEBUAH FOTO DI SUDUT RUANG TAMU) Eh Jeng, foto itu siapa kok mirip
sama Jeng Ani, adiknya ya Jeng?
98. BU
ANI
Kenapa,
cantik ya? itu anak saya namanya Indah, sekarang dia lagi khursus modelling di
Perancis.
99. BU
YULI
Oh,
anaknya ya…umurnya berapa Jeng?
100.
BU ANI
18
tahun
101.
BU YULI
(TERINGAT
SESUATU) Hah, 18 tahun…berarti seusia dengan dia (SAMBIL MENGINGAT SESUATU)
102.
BU ANI
Dia
siapa jeng?
103.
BU YULI
Ah,
bukan siapa-siapa kok.
104.
BU ANI
Aduh
lama banget sih…
105.
BI SITI
(MUNCUL
DENGAN MEMBAWA MAKANAN DAN MINUMAN) Maaf nyonya tadi gulanya habis, jadi saya
harus beli dulu ke warung, terus pas nyampek di warung antriannya panjaaaang
banget, belum lagi nunggu kembaliannya kan …
106.
BU ANI
(MEMOTONG
PERKATAAN BI SITI) Sudah-sudah kamu ini alasan saja, sudah sana pergi! Maaf lho
Jeng kelamaan nunggu, ayo Jeng diminum dulu!
107.
BU YULI
Oh
ya.. (MENGAMBIL CANGKIR DAN HENDAK MEMINUMNYA)
108.
BU ANI
Eh
ngomong-ngomong bagaimana kabar anak sekarang Jeng?
109.
BU YULI
(TIDAK
JADI MEMINUMNYA DAN SEDIKIT GUGUP) Apa Jeng, anak saya? Anak saya maksud Jeng?
110.
BU ANI
Ya
iyalah, emang anak siapa?
111.
BU YULI
Anak
saya…anak saya… (BICARA PELAN)
112.
BU MARNI
(HANYA
SUARA) Assalamualaikum, assalamualaikum…
113.
BU YULI
Jeng
ada tamu tuh, mengganggu saja ya Jeng..
114.
BU ANI
Sebentar
ya Jeng saya lihat dulu (BERANJAK MENGHAMPIRI TAMUNYA) Oh Bu Marni to, silahkan
masuk bu…
115.
BU MARNI
Iya
Bu, ini saya mau nganterin cucian. (TERKEJUT MELIHAT BU YULI DAN CUCIAN YANG
DIBAWANYA JATUH TANPA DI SADARI)
116.
BU ANI
Lho,
lho, lho…! Kok jadi berantakan semua, gimana sih Bu Marni. Sini Bu biar saya
bantu (SAMBIL MEMUNGUT PAKAIAN YANG
TERJATUH)
117.
BU YULI
(MENOLEH
TAMU BU ANI DAN TERKEJUT, MINUMAN YANG DIMINUM TERSEMBUR DARI MULUTNYA. DENGAN
GUGUP MERAPIKAN KEMBALI PENAMPILANNYA)
118.
BU ANI
Ya
sudah Marni duduk saja dulu, saya mau menaruh cucian ini ke dalam. (MENOLEH KE
ARAH BU YULI) Aduh Jeng, kok jadi berantakan gini, tuh lihat baju Jeng Yuli
basah semua. Jeng Yuli sih kurang hati-hati. Tapi gak apa-apalah biar nanti Bi
Siti saja yang bersihin. Saya tinggal ke dalam dulu ya Jeng. Bi Sitiiii, ini
dibersihkan…!! (MENINGGALKAN BU ANI)
119.
BI SITI
(HANYA
SUARA) Iya nyonya…
120.
BU YULI
Iya
iya silahkan!
121.
BU ANI
(MASUK
DENGAN MEMBAWA CUCIAN)
122.
BU YULI
(BERANJAK
DARI TEMPAT DUDUKNYA MENGHAMPIRI BU MARNI) Eh kamu…dasar wanita sialan! Kemana
saja kamu selama ini?
123.
BU MARNI
(HANYA
TERDIAM)
124.
BU YULI
Kenapa
kau diam? Apa yang kau takuti padaku? (SUARA LANTANG)
125.
BU MARNI
B…b…b…bagaimana
kabarnya nyonya?
126.
BU YULI
Kenapa,
apa kau berharap aku sudah mati? Tak semudah itu, dimana kau sembunyikan
anakku?
127.
BU MARNI
Apa…apa
maksud nyonya?
128.
BU YULI
Apa
maksudku? Ah sudahlah jangan berlagak bego. Bukankah kau tau sendiri apa yang
kau lakukan belasan tahun yang lalu? Kau telah merenggutnya dariku, kau telah
merampas anakku, cepat katakana Marni dimana anakku sekarang! Kembalikan dia
padaku, aku adalah ibu kandungnya!!! (MENGGUNCANG-GUNCANG TUBUH MARNI)
129.
BU MARNI
Tidak…tidak
nyonya ! Saya tidak merampas dia, saya tidak pernah merampas dia dari nyonya.
Tapi saya hanya ingin mengasuhnya.
130.
BU YULI
Ya
kau asuh dia tanpa sepengetahuanku dan itu sama artinya dengan kau merampasnya
dariku, kau telah menculiknya…ya…kau telah menculik anakku…kembalikan dia
Marni…kembalikan anakku!!
131.
BU MARNI
Tidak
nyonya, tidak…saya tidak bisaaaa.
132.
BU YULI
Apa
maksudmu dengan tidak bisa, sadar Marni kamu tidak berhak atas dia, tapi
aku…aku yang berhak atas dia, aku ibu kandungnya Marni!!!
133.
BU ANI
(MUNCUL
DARI DALAM RUMAH) E…e…e ada apa ini kok
rame-rame to? Jeng Yuli, Marni ada apa to?
134.
BU YULI
(MENANGIS)
Perempuan ini Jeng, perempuan ini…dia…dia yang telah menculik anak saya.
135.
BU ANI
Menculik???
(SEMAKIN BINGUNG)
136.
BU MARNI
(BERDIRI)
Tidak…tidak…itu tidak benar Bu…
137.
BU YULI
Percaya
sama saya Jeng! Perempuan ini memang tidak tahu diri!
138.
BU MARNI
Saya
tidak bersalah Bu, tidak…
139.
BU ANI
Sudah,
sudah cukup. Jeng Yuli, bu Marni cukup ini rumah saya, Jeng bagus dan Bu Marni
ndak berhak bertengkar disini.
140.
BU YULI
Tapi
dia…dia telah merampas anak saya Jeng.
141.
BU ANI
Sudah,
sekarang tenang dulu. Cerita sama saya ada apa ini sebenarnya.
142.
BU YULI
(MENANGIS)
Anak saya Jeng, dia telah memisahkan saya dengan anak saya.
143.
BU ANI
Anak
Jeng?
144.
BU YULI
Iya
Jeng, anak saya. Anak yang telah saya lahirkan 18 tahun yang lalu..dan dia..dia
telah merampasnya dari saya Jeng.
145.
BU MARNI
Tidak..tidak…
demi Tuhan saya tidak merampas Lisa dari Nyonya. Saya hanya ingin merawatnya.
146.
BU YULI
Merawat?
Selalu saja kamu bilang kalau kamu merawatnya. Kamu nggak tahu Marni, bagaimana
penderitaanku tanpa adanya seorang anak disisiku…
147.
BU MARNI
Penderitaan?
Apa arti seorang anak bagi nyonya? Nyonya hanya mementingkan kekayaan, karier,
dan popularitas saja tanpa memperdulikan anak Nyonya.
148.
BU YULI
Sudahlah,
kamu tahu apa Marni? Memangnya kamu tahua apa tentang hidup yang aku jalani?
Aku banting tulang siang malam mencari nafkah, dan kamu tahu ini untuk siapa?
Untuk anakku Marni, semua ini untuk Lisa…
149.
BU MARNI
Tapi
Lisa tidak pernah mendapatkan kasih sayang. Apakah nyonya tahu itu? Ketika Lisa
menangis siang dan malam membutuhkan ASI. Tahukah Nyonya apa yang Nyonya
lakukan? Nyonya keluar dan sibuk mencari popularitas. Dan saya tidak tega
melihat Lisa terus-terusan menangis seperti itu. Dan…saya…saya ingin
merawatnya!
150.
BU YULI
Cukup
Marni. Cukup! Kau bukan ibu kandungnya…aku ibu kandungnya! Aku yang telah
mengandung dia selama 9 bulan. Aku juga mempertaruhkan nyawaku agar dia bisa
lahir ke dunia ini. Kau tidak berhak atas dia. Selama apapun kau merawatnya,
kau tetap bukan ibu kandungnya. Aku yang berhak memiliki dia. Jadi kembalikan
dia padak. Kembalikan…
SEMENTARA
ITU DILUAR RUMAH BU ANI TAMPAK LISA DAN TEMAN-TEMANNYA YANG SEDANG MENDENGARKAN
PEMBICARAAN BU YULI DAN BU MARNI. LISA TIDAK TAHAN MENDENGAR SEMUA INI DAN IA
INGIN SEGERA MASUK KE RUMAH BU ANI NAMUN DIHALANGI OLEH TEMAN-TEMANNYA.
151.
BU MARNI
Baik
Nyah, saya akan memenuhi permintaan Nyonya. Saya tahu saya bukan ibu kandungnya
dan hanya nyonya yang berhak memiliki Lisa. Tapi biarlah Lisa yang memilih
diantara kita siapa ibu yang terbaik untuknya.
152.
LISA
(MASUK)
Assalamualaikum.. (DENGAN LEMAS MENGHAMPIRI BU MARNI). Bu, Lisa sudah mendengar
semua yang ibu bicarakan, kenapa ibu merahasiakan ini dari Lisa Bu?
153.
BU MARNI
Maafkan
ibu nak, ibu tidak berniat membohongimu selama ini, tapi ibu tidak mau
kehilanganmu. Dialah ibu kandungmu, ikutlah bersamanya Lisa!
154.
BU YULI
Lisa,
aku adalah ibumu, bukan wanita itu. Kemarilah nak dia tidak sebaik yang kau
kira. (MENGHADAP BU MARNI) Dasar wanita tidak tahu diri, tidak tahu terima
kasih.
155.
LISA
(BERBICARA
KEPADA BU MARNI DAN TIDAK MENGHIRAUKAN BU YULI)
Tapi,
ibu Lisa hanyalah ibu seorang. Lisa sayang sama ibu, sungguh-sungguh menyayangi
ibu. Apa ibu tidak menyayangi Lisa lagi?
156.
BU MARNI
Tidak
nak, jangan berkata seperti itu. Ibu selalu menyanyangimu, dari kecil ibu
mengasuhmu, menyanyangimu seperti anak ibu sendiri. Tapi bagaimanapun juga dia
adalah ibu kandungmu yang berhak atas dirimu (BERDIRI).
157.
BU YULI
Hai
Marni sialan, jangan kau kotori pikiran anakku. Kau memang benar-benar wanita
jahat, tidak tahu diri…dasar wanita mandul, bisamu hanya merampas anak orang!
158.
BU MARNI
Maafkan
ibu nak, ibu sudah tidak tahan mendengar semua ini. Ibu tidak seharusnya
diantara kalian, ibu hanya menjadi beban penghalang. Lisa, kau adalah anak yang
baik. Kembalilah padanya, ibu sangat bahagia engkau telah menjadi bagian
hidupku. Meskipun tanpamu, ibu akan mencoba jalani hidup ini. Kembalilah nak,
ibu mohon padamu. (MENINGGALKAN LISA DAN BU YULI)
159.
LISA
Ibu,
Lisa tidak mau bu… Lisa ingin bersama ibu (MENANGIS).
160.
BU YULI
Kembalilah
padaku nak! Aku adalah ibu kandungmu.
161.
LISA
(HANYA
TERDIAM)
162.
BU YULI
Lisa
kau tak perlu menangisi wanita itu, Marni hanyalah wanita miskin yang telah
merampasmu dariku. Kemarilah Lis…ibu sangat rindu dan sangat sayang padamu Nak.
163.
LISA
Kau…
benarkah kau menyayangiku??? Tidak, tidak aku tidak mau kembali padamu. Bagiku
ibuku adalah bu Marni.
164.
BU YULI
Tapi
aku telah melahirkan kamu Nak, bukan buruh cuci itu.
165.
LISA
Baik,
jika kau memang ibu kandungku apa yang kau berikan padaku selama ini? Bukankah
kamu hanya sibuk ke Perancis mencari harta saja.
166.
BU YULI
Jangan
berkata seperti itu pada ibu Nak, kamu tidak tahu bagaimana penderitaanku
selama ini. Ibu membanting tulang siang malam agar kamu bisa di pandang oleh
masyarakat, agar kamu tidak dicemooh sebagaimana kamu anak seorang buruh cuci…
167.
LISA
Aku
memang tidak tahu penderitaanmu selama ini, yang aku tahu dan aku rasakan ibu Marni
adalah ibu kandungku, dia yang selama ini merawatku, membesarkanku dan telah
memeberikan kasih sayangnya kepadaku.
168.
BU YULI
Lisa,
akulah ibu kandungmu…bukan wanita itu, dia hanyalah seorang pembantu yang telah
menculik kamu.
169.
LISA
Omong
kosong! Aku bahagia hidup dengan bu Marni.
170.
BU YULI
Bahagia
kamu bilang, bagaimana kamu bilang, bagaimana kamu bisa bahagia hidup miskin
bersama wanita itu, apa yang dia punya? Dia hanya seorang buruh cuci lalu
bagaimana pendidikanmu. Apa kamu tidak ingin belajar di luar negeri seperti
anak Bu Ani. Dan itu tidak bisa diberikan oleh wanita itu.
171.
LISA
Materi
terus yang kamu katakana! Muak…muak aku mendengarnya! sebenarnya ibu macam apa
kau ini.
172.
BU YULI
Oh
anakku, teganya kamu berkata seperti itu pada ibu kandungmu sendiri.
173.
LISA
Asal
kamu tahu, bagiku harta bukanlah segala-galanya dan kasih sayang seorang ibu
telah aku rasakan dari ibu Marni, dia adalah kebahagiaanku selama ini. Dan saat
ini juga aku memutuskan untuk ikut dengan bu Marni saja. (PERGI MENINGGALKAN BU
YULI)
174.
BU YULI
(MENANGIS
MENATAP KEPERGIAN LISA) Tidak Nak. Jangan kau lakukan itu pada Ibu Lisa….
(TERIAK). Oh Tuhan, mengapa semua ini terjadi padaku. Anak yang aku lahirkan
lebih memilih orang lain dari pada aku. Apa… arti semua ini (MELEPAS SEMUA
PERHIASANNYA) semua harta, kekuasaan, dan popularitas yang aku dapatkan tidak
bisa membawa anakku kembali ke pangkuanku. Aku menyesal, aku sungguh menyesal
(DUDUK BERSIMPUH). Kalau tahu akhirya akan seperti ini aku tidak akan pernah
menyia-nyiakan anakku, maafkan aku anakku. Maafkan ibu yang tidak tahu diri
ini.
175.
BU ANI
(MENGHAMPIRI
BU YULI DAN BERUSAHA MENENAGKANNYA) Sudah bu..
176.
BU YULI
Lisa….Lisa….Lisa……!!!!!
(MENANGIS) Aku menyesal karena perbuatanku dulu Nak, tolong maafkan ibumu ini.
Aku nggak bisa hidup tanpamu Nak. (MENJERIT).
ADEGAN
5
SATU
BULAN KEMUDIAN, DI TEPI JALAN, DEKAT PASAR YANG BANYAK DI LEWATI ORANG.
177.
BU YULI
(MENANGIS
SAMBIL MEMBAWA BONEKA) Lisa, Lisa…kamu jangan nakal..ibu disini selalu. Nggak
akan pernah ninggalin kamu Lisa. (MENIMANG-NIMANG BONEKA)
178.
BI SITI
(PULANG
DARI PASAR DAN MELIHAT BU YULI) sepertinya pernah lihat orang itu. Tapi siapa
ya? (BERPIKIR SEJENAK) Oh iya, Bu Yuli temannya Nyonya yang tempo hari kerumah
itu.
ADEGAN
6
SUASANA
RUMAH BU ANI, DI SEBUAH KAMAR TERLIHAT BU ANI SEDANG MEMILIH BAJU
179.
BI SITI
(LARI
TERGESA-GESA) Nyonya…Nyonya… Nyonya dimana?
180.
BU ANI
Hey,
kamu kenapa? Kayak dikejar polisi saja. Duduk dulu sini cerita.
181.
BI SITI
(MENGHELA
NAPAS) Itu Nyonya, itu.. saya tadi waktu mau pulang melihat teman Nyonya Bu
Yuli di tepi jalan dekat pasar sambil membawa boneka dan nangis-nangis gak
jelas gitu Nyah. Kayak orang gila beneran. Merinding Nyah.
182.
BU ANI
Hust…yang
bener kamu Siti? Dimana, ayo antarkan aku kesana!
ADEGAN
7
SUASANA
TEPI JALAN, DEKAT PASAR YANG BANYAK DI LEWATI ORANG.
183.
BU ANI
(BERLARI
MENGHAMPIRI) Yuliiiii.. (MEMELUK) Kamu kenapa Yuli..(MENANGIS) Ayo kita pulang
. Kenapa kamu jadi seperti ini kawan?
184.
BU YULI
(TAK
MENGHIRAUKAN PERKATAAN IBU YULI DAN TETAP MENAGIS SAMBIL MENIMANG BONEKA)
185.
BU ANI
(MENANGIS)
Gara-gara anakmu kamu jadi gila seperti ini Yul, tapi ini juga karena kesalahan
kamu dulu. Kalau kamu gak menerlantarkan anakmu dan akhirnya bersama Bu Marni,
semuanya gak akan seperti ini.